Administrasi Alat Tes Psikologi untuk Rekrutmen Tenaga Kerja

Hi, readers!
Pada postingan kali ini saya akan membahas alat-alat tes yang dapat diaplikasikan dalam pekerjaan.
Apa saja ya alat tes yang dapat di administrasikan? Yuk simak ulasan berikut!



INTELEGENSI

Apa itu intelegensi?

Dalam dunia pekerjaan tidak dipungkiri bahwa intelegensi menjadi salah satu hal yang dinilai dalam perekrutan tenaga kerja. Dan berikut terdapat beberapa definisi dari intelegensi oleh para ahli, di antaranya;
Menurut Spearman (1904) intelegensi merupakan suatu kemampuan umum individu yang melibatkan sebagian besar pendidikan yang dimilikinya dimana terkait satu dengan yang lainnya. Binet dan Simon (1905) menyatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk menilai, mengerti, dan menalar dengan baik. Definisi intelegensi menurut Terman (1916), yakni intelegensi merupakan kapasitas untuk membentuk konsep-konsep dan memahami artinya. Sedangkan menurut Thorndike (1921), intelegensi merupakan suatu kekuatan respon-respon individu yang dianggap baik dari sudut pandang yang benar dan nyata. Dan menurut Humphreys (1971), intelegensi adalah semua keterampilan yang diperoleh, pengetahuan dan kecenderungan pertimbangan intelektual sebagai sifat dasar yang dimiliki seseorang dalam periode waktu tertentu.

Berbicara tentang intelegensi tentu berkaitan dengan IQ, lalu bagaimanakah kalsifikasi IQ? Berikut beberapa Klasifikasi IQ oleh para ahli, yaitu:

Stanford-Binet mengklasifikasikan nilai IQ normal yang berkisar diantara 85 – 115.
Lewis Terman mengklasifikasikan nilai IQ normal pada kisaran 90 – 109.
Wechsler mengklasifikasikan IQ normal pada angka 100 dengan nilai toleransi 15 (berarti 85 – 115)

Lalu berdasarkan ketiga klasifikasi di atas, secara umum IQ diklasifikasikan sebagai berikut;
70 – 79 : Tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental
80 – 90 : Tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal (Dull Normal)
91 – 110 :   Tingkat IQ normal atau rata-rata
111 – 120 : Tingkat IQ tinggi dalam kategori normal (Bright Normal)
120 – 130 : Tingkat IQ superior
131 : atau lebih Tingkat IQ sangat superior atau jenius.
Setelah mengetahui definisi dan klasifikasi intelegensi, dilanjutkan dengan tes intelegensi.

TES INTELEGENSI

A.    MAB-II
MAB-II adalah sebuah tes inteligensi kelompok terbaru yang didesain menggunakan kertas dan pensil. Tujuan nyata dalam mendesain tes ini adalah untuk memproduksi   sebuah  instrumen   yang   bisa   diselenggarakan   untuk   ratusan belasan, puluhan, bahkan ratusan orang dengan satu pemeriksa dengan latihan yang minim, dengan kata lain alat tes ini termasuk dalam tes kelompok. MAB-II cocok untuk memeriksa mereka yang berumur 16 sampai 74 tahun, MAB-II menghasilkan 10 skor subtes sebaik verbal, performa, dan skala IQ penuh.
Ada 10 sub-subtes yang terdaftar diantaranya:
-          Verbal Performance
-          Information Digit Symbol
-          Comprehension Picture Completion
-          Arithmatic Spatial
-          Similarities Picture Arrangement
-          Vocabulary Object Assembly

B.     WB
Versi awal dari Stanford – Binet tidak begitu diterima sehingga tahun 1939 David Wechsler mengembangkan Wechsler Bellevue Intelligence ( WB – Scale ), WB merupakan tes yang didesain untuk orang dewasa. Item WB – Scale sudah disusun sesuai dengan tingkatan usia dan dibagi menjadi persubtes. Misalnya item – item aritmatika disusun dalam satu subtes dan disusun secara berurutan mulai dari yang paling sulit sampai yang paling mudah. Tambahannya adalah adanya skala performance dan skala verbal ( dibagi menjadi 6 dan 5 subtes).
C.    CogAT
The Cognitive Abilities Test (CogAT) merupakan deret multilevel yang digunakan untuk anak-anak dan TK sampai tingkat 12. Tes CogAT digunakan untuk mengukur kosakata.
D.    CFIT
CFIT adalah sebuah pengukur non verbal untuk inteligensi cair (fluid intelligence) yang pertama kali disusun  pada tahun 1920an oleh psikolog pengukuran terkemuka yaitu Raymond B. Catell. Tujuan dari CFIT adalah untuk mengukur inteligensi cair – kemampuan analisa dan penalaran pada situasi   abstrak   dan   novel   (terbaru)   –   yang   dimana   memiliki   cara   untuk terbebas dari bias budaya. Tes ini aslinya bernama Culture Free Intelligence Test. CFIT telah melewati serangkaian revisi. Tes ini terdiri dari tiga versi: Skala 1 digunakan untuk orang dewasa yang mengalami kerusakan mental dan juga untuk anak-anak umur 4 sampai 8 tahun; skala 2 digunakan untuk orang dewasa dengan rata-rata rentang inteligensi dan anak-anak umur 8 sampai 13 tahun; skala 3 untuk kemampuan tinggi pada orang dewasa dan mahasiswa perguruan tinggi.
E.     DAT
Differential Aptitude Test Battery. Tes ini sebagai alat untuk mengidentifikasi secara dini tentang siswa yang memiliki intelegensi tinggi. DAT mengungkap 8 bakat khusus yang ada dalam diri seseorang.
·         Berfikir dengan kata-kata
·         Berfikir dengan bilangan
·         Berfikir abstrak
·         Ketelitian dan kecepatan administrasi
·         Berfikir mekanik
·         Hubungan ruang
·         Ejaan
·         Penggunaan bahasa

F.     IST
Tes IST merupakan salah satu tes yang digunakan untuk mengukur inteligensi individu. Tes ini dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Frankfurt, Jerman pada tahun 1953. Amthauer mendefinisikan inteligensi sebagai keseluruhan struktur dari kemampuan jiwa-rohani manusia yang akan tampak jelas dalam hasil tes. Intelegensi hanya akan dapat dikenali (dilihat) melalui manifestasinya misalnya pada hasil atau prestasi suatu tes. Berdasarkan pemikiran ini Amthauer menyusun sebuah tes yang dinamakan IST dengan hipotesis kerja sebagai berikut:
Komponen dalam struktur tersebut tersusun secara hierarkis; maksudnya bidang yang dominan kurang lebih akan berpengaruh pada bidang-bidang yang lain; kemampuan yang dominan dalam struktur intelegensi akan menentukan dan mempengaruhi kemampuan yang lainnya.”

G.    SPM
The   Standard   Progressive   Matrices   (SPM)   merupakan   salah   satu contoh   bentuk   skala   inteligensi   yang   dapat   diberikan   secara   individual ataupun kelompok. Skala ini dirancang oleh J.C. Raven dan terbit pada tahun 1960.   SPM   merupakan   tes   yang   bersifat   nonverbal,   artinya   materi   soal-soalnya diberikan tidak dalam bentuk tulisan ataupun bacaan melainkan dalam bentuk   gambar-gambar.   Raven   sendiri   menyebut   skala   ini   sebagai   tes kejelasan pengamatan dan kejelasan berfikir, bukan tes inteligensi umum.

Berikut adalah contoh administrasi dari salah satu tes intelegensi yaitu CFIT


Administrasi CFIT



Sub Test dalam CFIT
CFIT terdiri atas 4 subtes dan setiap subtes harus dikerjakan dalam batas waktu tertentu
  •    Subtes 1 – series (3 menit)
  •    Subtes 2 – Classification (4 menit)
  •    Subtes 3 – Matrices (3 menit)
  •    Subtes 4 – Condition / typology (2,5 menit)

Peralatan
  •     Buku soal CFIT
  •         Lembar jawaban
  •     Stopwatch
  •     Alat tulis (pensil)

Instruksi
·         Subtes 1 – series (3 menit)
Di sebelah atas, anda akan menemukan sederet kotak yang berisi urutan gambar. Namun, kotak terakhir belum ada isinya. Tugas anda adalah mengisi kotak tersebut dengan gambar yang sesuai, yang bisa dipilih dari enam pilihan jawaban yang tersedia, yaitu A, B, C, D, E dan F. Perlu diingat bahwa gambar-gambar pada soal memiliki pola tertentu sehingga untuk mengisinya,anda perlu mengetahui pola dari urutan gambar tersebut.

·         Subtes 2 – Classification (4 menit)
Pada setiap soal, anda akan menemukan 5 buah gambar yang disusun secara berdampingan. Telitilah gambar-gambar tersebut. Tugas anda adalah menemukan tepat DUA gambar yang memiliki karakteristik yang serupa. TIGA gambar lainnya berfungsi sebagai pengecoh anda, sehingga berhati-hatilah dalam menentukan pilihan.

·         Subtes 3 – Matrices (3 menit)
Di bagian sebelah kiri, anda akan menemukan sebuah kotak besar, yang didalamnyaterdapat kotak-kotak kecil bergambar. Anggaplah ini adalah gambar sebuah sapu tangan, di mana kotak-kotak tersebut memiliki pola tertentu. Perhatikan bahwa bagian sebelah kanan bawah masih kosong. Tugas anda adalah melengkapi bagian kosong tersebut dengan salah satu dari 5 pilihan jawaban di sebelah kanan.

·         Subtes 4 – Condition (2,5 menit) 
      Pilihlah satu dari kelima jawaban yang mencerminkan kondisi yang sama dengan gambar contoh di sebelah kiri.




 TES PERSONALITY

Personality atau kepribadian seseorang tentu juga perlu menjadi pertimbangan bagi perusahaan, berikut adalah contoh dari salah satu tes personality beserta administrasinya.


KRAEPELIN

Dalam Anne Anastasi, Tes Kraepelin merupakan Speed Test. Ciri utama dari speed test adalah tidak adanya waktu yang cukup bagi testi untuk menyelesaikan semua soal. Jadi pada tes kraepelin ini, testi memang tidak diharapkan untuk menyelesaikan sepenuhnya semua jalur. Yang dilihat disini adalah bagaimana kecepatan kerja testi dalam menyelesaikan setiap lajur. Kemudian aspek psikologis yang ikut berpengaruh dalam penyelesaian Tes Kraepelin ini bermacam-macam, diantaranya persepsi-visual, koordinasi sensori-motorik, pushing power, ketahanan, learning effect.


Administrasi Kraepelin Test

Peralatan
-       Lembar Kraeplin
-       Pensil (HB/2B tidak masalah)
-       Penggarisan
-       Stopwatch
Instruksi
1.      Anda akan menemukan deretan bilangan dan terbagi dalam lajur-lajur. Tugas anda adalah menjumlahkan antara SATU bilangan dengan SATU bilangan lain yangtepat berada di atasnya.
2.      Mulailah dari bilangan paling bawah, dan dari lajur paling sebelah kiri.
3.      Setiap saya katakan PINDAH, maka anda harus menghentikan kerja anda di satu lajur. Segera pindahlah ke lajur di sebelah kanannya.
4.      Dan begitu seterusnya sampai saya katakan selesai.
5.      Katakan pada peserta untuk MENCORET jawaban bila melakukan kesalahan. Hindari menghapus jawaban karena memakan waktu.
6.      Jangan lupa : BERI CONTOH DI PAPAN TULIS
7.      Waktu perlajur adalah 30 detik (peserta tidak diberi tahu). Setelah 30 detik, katakan PINDAH (atau diberi ketukan keras).
8.      Selalu kerjakan sebanyak 41 lajur. 

No comments:

Post a Comment